Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

PENDEKATAN INQUIRI TERDIFERENSIASI DAN METODE DEMONSTRASI TERKONTEKTUAL UNTUK MENULIS PARAGRAF NARATIF

Gambar
PENDEKATAN INQUIRI TERDIFERENSIASI DAN METODE DEMONSTRASI TERKONTEKTUAL UNTUK MENULIS PARAGRAF NARATIF https://www.youtube.com/watch?v=F-nkSilcotM By Erdin, S.Pd. Assalamualaikum warrahmatullahi wabarrakaatuh. Salam bahagia bagi guru – guru hebat. Semoga rahmat allah senantiasa tercurah untuk kita semua dan sholawat untuk baginda Muhammad rasulullah. Bapak/Ibu guru hebat, pembaca yang budiman. Mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia terkadang terasa sulit. Apalagi kalua yang kita ajarkan pada siswa kelas empat dengan usia 10 tahun. Dimana anak – anak tersebut masih berada pada tahap operasional konkrit, yaitu dalam bernalarnya memecahkan masalah bersifat konkrit atau actual. Menurut saya melatih anak – anak pada usia ini menulis yang baik dan benar sebenarnya sangat mudah. Yaitu dengan pendekatan inquiri terdiferensiasi dan metode demonstrasi terkontekstual. Bagaimana caranya ? yuk kita simak hasil refleksi berikut ini. Hari ini saya mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia de...

CARA MENGAJARKAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF PROSEDUR DAN NARATIF

Gambar
 CARA MENGAJARKAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF PROSEDUR DAN NARATIF Salam Bahagia untuk pembaca yang budiman. Rasanya gemasin juga ya..., tatkala kita mengajarkan menulis kepada anak didik kita. Apalagi yang kita ajarkan itu berada pada usia 10 tahun. Pada usia ini menurut Piaget berada pada tahap operasional konkrit. Pada tahap ini siswa belajar dengan penalaran yang bersifat konkrit (Aktual).  Para pembaca yang budiman. bagaimana caranya kita mengajarkan menulis paragraf prosedural dan naratif kepada usia yang berada pada tahap operasional konkrit ini ? Yuk kita simak langkah - langkahnya berikut ini.  1. Menulis paragraf prosedur      Cara mengajarkan anak untuk menuliskan paragraf/teks prosedur adalah dengan menggunakan pendekatan inquiri terdiferensiasi. langkah - langkah yang digunakan adalah sebagai berikut :  - bagilah kelompok siswa sesuai kebutuhan  - berilah kepada kelompok untuk memilih permainan tradisional yang mereka inginkan - mint...

menulis cerpen dengan 3 paragraf dalam sehari.

Gambar
  LAPORAN AKSI NYATA MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID     Oleh : Nama : Erdin, S.Pd. Sekolah Asal : SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima Angkatan PGP : Angkatan 3 Fasilitator : Drs. A. Rahman Pengajar Praktik : Dr. Syarifudin       PROGRAM GURU PENGGERAK ANGKATAN 3 PPPPTK PKn DAN IPS MALANG TAHUN 2022       A.     PERISTIWA (FACT) 1.      Latar belakang Kegiatan aksi nyata yang dilakukan ini adalah untuk melatih dan meningkatkan kemampuan komunikasi, rasa ingin tahu, serta kemandirian siswa dalam menulis cerpen. Dengan point profil pelajar pancasila yang dikembangkan adalah Mampu bergotong royong. Kepemimpinan murid memungkinkan murid   untuk terlibat dan berinteraksi dengan orang lain, bekerjas...

USBA (UJIAN BERBASIS ANDROID)

Gambar
 USBA (UJIAN SEKOLAH BERBASIS ANDROID) Senin, 18 April 2022, SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima melaksanakan Ujian Sekolah sebagaimana sekolah lain. Kegiatan Ujian Sekolah pada tahun ini Tahun 2022 berbeda dengan tahun - tahun sebelumnnya. Pada tahun ini ujian dilaksanakan dengan menggunakan Android. Sebenarnya, SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima mampu melaksanakan Ujian Berbasis Komputer. Karena, pada awal tahun 2022 sudah memperoleh bantuan berupa Crombook 

projec Profil Pelajar Pancasila JUMPA SAKSI

Gambar

PEADLET MODUL 3.2 PENGELOLAAN SUMBER DAYA

Gambar

Alur Pengelolaan Dokumen Sumber Belajar - Sekolah Penggerak

Gambar
 

Refleksi Mingguan ke - 18

Gambar
 REFLEKSI MINGGUAN KE - 18   Bismillah, Minggu ke 18 ini saya mendapat pengalaman baru yang sangat luar biasa. Wajar saja, karena saya diberi pengalaman dalam menguji berbagai model kasus dengan cara yang sesuai aturan. Sehingga, keputusan yang diambil menjadi keputusan yang kredible dan dapat dipertanggungjawabkan, baik secara legalitas, intuisi, maupun phublis. Hal ini dilakukan melalui penguasaan materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Adapun kegiatan – kegiatan yang dilakukan adalah memahami mana kasus yang bersituasi dilemma etika, dan mana kasus yang bersituasi bujukan moral. Kasus yang bersituasi dilemma etika mengandung makna sama – sama benar atau “benar lawan benar”. Sedang kasus yang memiliki lebih dari dua dilemma atau mengandung resiko banyak itu akan berdampak pada bujukan moral atau melibatkan hokum dan dapat berdampak pada kriminalitas. Kasus semacam ini disebut bujukan moral. Setelah memahami dua jenis kasus tersebut calon guru penggera...