Biografi Luwak Erdin Anak Buruh Tani

BIOGRAFI LUWAK 
ERDIN ANAK BURUH TANI
Penulis : Mr. ED


Namanya adalah Erdin Putra Fajar, kemudian menjadi Erdin saja setelah lulus Sekolah Dasar. Karena pada masa itu jarang ada yang memiliki nama yang panjang. Sehingga guru yang menulis ijazah SD tersebut hanya mencantumkan nama Erdin. 

Erdin memiliki tiga saudara yaitu dua saudara perempuan yakni Nurlailah dan Inne junianti dan satu saudara laki - laki yaitu Muhamad Bukran. Ayah Erdin Bekerja sebagai buruh tani yaitu menggarap lahan orang lain dengan pembagian hasil 30% , pekerjaan ini di tekuni juga oleh ibunya yang bernama Mar'ah. 

Sejak kecil Erdin di contohkan dengan kerja keras, tanggung jawab dan jujur. Karena dalam mengerjakan lahan orang tentu membutuhkan kepercayaan dari pemilik lahan yang di kelola, hal inilah kejujuran, tanggung jawab dan kerja keras di tanamkan.

Erdin masuk sekolah dasar tahun 1988 di SDN Boke yaitu sekolah yang berada di kampung. Namun ia tidak melanjutkannya karena malu tidak sering dapat nilai 100. Akhirnya masuk kembali tahun 1989 setelah ibunya memberitahu guru dan kepala sekolah penyebab anaknya tidak mau masuk sekolah. Setelah menamatkan sekolah dasar tahun 1995, Erdin melanjutkan pendidikan di SMPN 2 Sari yang jaraknya 8 km. Berangkat sekolah dengan naik mobil angkutan umum, terkadang pulang menumpang mobil truk karena jarangnya mobil angkutan umum, disisi lain Erdin pun bisa menghemat ongkos transportasi dengan naik mobil truk. Saat di SMP ia memperoleh peringkat 3 besar dari 28 siswa di kelasnya. Hal ini memotivasinya untuk belajar. Kemudian melanjutkan SLTA di SMU Muhammadyah Sape tahun 1998. Di SLTA prestasi meningkat dibandingkan saat di SLTPnya antaralain peringkat pertama di kelas nya, aktif di organisasi OSIS, dan pada kegiatan Baris Berbaris dalam mempa kedisiplinan. Ia pun sering mengikuti lomba Persatuan Baris Berbaris, gerak jalan indah, dan Lomba Tata Upacara Bendera di sekolahnnya, iapun dikenal oleh seluruh siswa disekolahnya karena keaktifannya diberbagai kegiatan, dan akhirnya menamatkan SLTA pada tahun 2001. 

September 2001 ia merantau di Tanggerang untuk mengadu nasib. Setelah delapan bulan menganggur, Erdin di terima sebagai buruh di salah satu perusahan kecil yang memproduksi Ban kendaraan yaitu PT. United King Land. Ia tak lama bekerja di perusahan tersebut dan mengundurkan diri pada awal tahun 2004 dan kembali mudik. 

Di kampung ia kembali bekerja sebagai petani membantu kedua orang tuanya. Erdin yang saat itu sedah mau beranjak dewasa selalu berpikir keras bagaimana merubah hidupnya dan juga status sosial kedua orang tuannya yang bekerja sebagai buruh tani, yang saat itu usiannya sudah beranjak 27 tahun. 

Tahun 2005 adalah awal merubah nasib. Karena pada tahun ini Erdin melanjutkan pendidikan Diploma II pada Universitas Terbuka dengan program pembelajaran jarak jauh dengan prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Banyak pula orang yang mencemoohnya saat melanjutkan pendidikan pada Universitas Terbuka melalui program pembelajaran jarak jauh. Kuliah abal - abal lah, kuliah gak tentu arah, kampus saja numpang gedung sekolah dasar, itupun pindah - pindah. Karena memang kuliah yang dilakukan menumpang pada Sekolah Dasar di Kecamatan Sape saat sore hari atau pada hari minggu. Erdin tidak menghiraukan itu semua, yang terpenting baginya adalah merubah status sosial dengan memperkaya ilmu pengetahuan.

Erdin kuliah sambil bekerja sebagai tenaga honorer pada Sekolah dasar yaitu SDN Inpres 1 Naru yang merupakan salah satu sekolah faforit di kecamatan Sape Kabupaten Bima. Erdin pun bangga walau berstatus sebagai tenaga honorer di sekolah dasar tersebut. Karena ia memiliki wadah untuk mempraktikan ilmu yang ia pelajari pada mata kuliahnya. Dengan semangat ia menjalani pekerjaan barunya sebagai guru honorer dan kuliahnya.

Setelah Yudisium tahun 2008, Erdin masih berstatus sebagai honorer dan belum memiliki kesempatan untuk ikut tes calon pegawai negeri sipil daerah. Karena ijazahnya yang belum mampu dia ambil akibat masih adanya tunggakan. Akhir tahun 2009, ia baru dapat mengambil ijazah Diploma II di Mataram setelah melunasi semua tunggakan. 

16 Oktober 2010 Erdin menikahi seorang wanita cantik nan imut. Wanita itu bernama Sumarni. Putri kedua dari tiga Saudara yaitu Syarifuddin Arif kakak pertama, dan Sri Salma Yanti adiknya. Mereka adalah anak dari bapk M. Nor H. Ismail dan Ny. Asmah H. Ahmad. 

Tahun 2010 adalah tahun yang menggembirakan. Pada tahun tersebut selain ia mempersuntingkan seorang gadis, ia pun berhasil lolos pada seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil Daerah Kota Bima. Tahun 2011 menerima SK penempatan di SDN 15 Ntobo Kota Bima Sampai tahun 2018. Kemudian  mengajar pada SDN 12 Sarae kota bima (2018) selama 6 bulan yang sebelumnya berada di SDN 5 Rabangodu Utara selama 1 minggu, hal ini disebabkan oleh kurangnya kelas di SDN 15 Ntobo saat itu.  Tahun 2018 di mutasi di SDN 10 Penatoi Kota Bima serta mengabdi selama dua tahun. Dan tahun 2020 bulan Oktober kembali di mutasi di SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima.

Setelah berada di SDN 5 Rabangodu Utara Kota Bima, Erdin terus belajar secara mandiri melalui internet. karena hobbynya membaca ia terus berselancar di google untuk mencari informasi baru. tak lama kemudian Erdin kembali dipercayai untuk mengelola Data Pokok Pendidikan. walau sebenarnya ia telah mengundurkan diri sebagai Operator sejak 2017 di SDN 15 Ntobo Kota Bima. namun, karena tidak ada yang menghendle data pokok kependidikan Erdin terpaksa kembali aktif mengelola data tersebut. Ini juga karena kepala sekolah Suhardin, S.Pd.,M.Si. memberikan kepercayaan besar kepadanya. 

setelah 4 bulan di SDN 5 Rabangodu Utara. Erdin karena hobinya mengembangkan diri, wawasan, dan  pengalaman. ia kembali menguji kemampuannya pada program guru penggerak yang lagi viral oleh Bapak Menteri Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi. setelah melewati seleksi yang ketat. ia sekarang mampu menjadi peserta Calon Guru Penggerak tersebut. 



Bersambung.... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

menulis cerpen dengan 3 paragraf dalam sehari.

CARA MENGAJARKAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF PROSEDUR DAN NARATIF

KONEKSI ANTAR MATERI HUBUNGAN ANTARA COACHING, PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL , PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN PERAN GURU PENGGERAK DALAM MENERAPKAN PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN.