RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 3.1

 


RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA

Modul 3.1

 

JUDUL                       : YUK...! JEMPUT SAMPAH DENGAN SAKSI (SATU KRESEK

  SATU SISWA)

NAMA PESERTA     : ERDIN, S.Pd.

 

A.     Latar belakang

Sampah adalah sumber masalah bagi semua kalangan masyarakat di Indonesia pada umumnya. Begitu juga pada daerah – daerah di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga dengan masalah yang dihadapi tersebut banyak juga upaya yang telah dicanangkan dan dilakukan oleh pemerintah sampai saat ini. Namun, karena sampah itu terus ada sesuai dengan banyaknya aktifitas manusia, maka sampai saat ini sampah masih menjadi polemik bagi semua kalangan.

Mengapa sampah ini dijadikan program aksi nyata di sekolah ? apa keterkaitanya dengan profil pelajar pancasila ? dan karakter – karakter siswa yang bagaimana yang dapat diwujudkan dari kegiatan “Jemput Sampah  dan melalui SAKSI “ ini ?

Sampah adalah sisa – sisa dari kegiatan manusia pada hari – hari yang berbentuk padat baik yang organik maupun non-organik atau yang buatan maupun yang alami dari tumbuh – tumbuhan. Dapat kita bayangkan jika sampah ini tidak dirawat dengan baik. Pasti akan menjadi parasait yang akan mengganggu kenyamanan manusia pada umumnya dalam beraktivitas.

Menjemput sampah di sekolah ini dilakukan untuk membentuk karakter siswa yang berakhlak kepada alam sesuai dengan profil pelajar pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dengan kompetensi berakhlak kepada alam, serta profil pelajar pancasila berupa mampu bergotong royong, serta mandiri.

Melalui program aksi nyata ini, diharapkan nanti akan terwujud atau terbentuk siswa yang peduli terhadap lingkungannya atas dasar kesadaran diri sendiri, bukan karena dorongan dari pihak luar. Mereka mampu berkolaborasi untuk mewujudkan linkungan yang nyaman, dan bersih. Sehingga, kedepannya akan terbentuk masyarakan yang sadar akan sampah.

 

B.     Tujuan

Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah :

1.       Terbentuknya siswa yang memiliki ahklah terhadap alam

2.      Terbentuknya siswa yang mampu berkolaborasi dalam berakhlak pada alam

3.      Terbentuknya siswa yang mampu mandiri dalam berakhlak kepada alam

  

C.     Tolok Ukur

Adapun bukti yang dapat dijadikan indokator bahwa tindakan ini dapat berjalan dengan baik adalah :

1.       Dukungan dari kepala sekolah dan rekan sejawat (PTK)

2.      Peserta didik yang dapat diajak kerjasama atau mampu untuk diarahkan

3.      Lingkungan masyarakat atau walimurid yang senantiasa memberikan dukungan akan aktivitas yang dilakukan.

4.      Foto dan vidio kegiatan yang telah dilakukan

 

D.    Linimasa tindakan yang akan dilakukan

 

Tindakan ini dilakukan sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara. Dimana Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara merupakan tempat persemaian benih – benih pendidikan, sebagai kunci terciptanya manusia yang beradab, sebagai ruang untuk berlatih, dan tempat tumbuhnya nilai – nilai kebudayaan yang dapat di wariskan. Pendidikan itu dinamis yaitu harus terus bergerak sesuai dengan kodratnya yaitu kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam adalah pendidikan disesuaikan dengan kondisi lokal budaya setempat. Dalam arti pendidikan harus mengangkat nilai – nilai luhur budaya setempat. Sedangkat kodrat zaman adalah pendidikan disesuaikan dengan perkembangan zaman.

Menurut Ki Hajar Dewantara pendidik sifatnya adalah menuntun bukan menuntut. Karena pada diri siswa sudah ada potensinya masing – masing. Maka, guru bertugas hanya untuk menebalkan saja potensi tersebut melalui penuntunan yaitu berupa pembiasaan dan keteladanan secara konsisten.

Dalam hal ini, menurut Ki Hajar Dewantara guru ibarat petani atau tukang kebun. Dimana mereka hanya dapat merawat atau memelihara tanamanya sesuai dengan kodrat yang ada pada tiap – tiap tanaman tersebut tanpa harus memaksa suatu tanaman untuk tumbuh sesuai dengan tumbuhan lain. Sebagai contoh tanaman padi tidak mungkin dipaksa tumbuh atau dirawat sebagaimana jagung, begitu seterusnya.

Tindakan ini juga sesuai dengan nilai dan peran Calon Guru Penggerak yaitu memimpin pembelajaran yang berpusat pada siswa, serta keberpihakan pada siswa. Oleh karena itu, kegiatan ini bermaksud untuk membentuk karakteristik siswa melalui pembiasaan dan keteladanan secara konsisten.

 

E.     Dukungan yang dibutuhkan

(Apa saja bahan, alat, atau pihak yang Anda butuhkan untuk menjalankan tindakan? Bagaimana Anda akan mendapatkannya?

1.       Adapun alat dan Bahan yang dibutuhkan

Alat dan bahan dalam kegiatan ini tidaklah sulit, karena dengan mengandalkan bagian tubuh seperti tangan saja kegiatan ini akan dapat berjalan dengan baik. Namun, untuk mewujudkan kegiatan yang berskala besar di sekolah maka adapun alat dan bahan yang dibutuhkan adalah :

a.      Plastik

b.      Sapu

c.       Sekop plastik

d.      Bak sampah

2.      Adapun pihak yang akan membantu adalah :

a.      Lingkungan kecil (skala kecil) :

1)      CGP sebagai kreator

2)     Pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah

3)     Kepala sekolah

4)     Siswa itu sendiri

b.      Lingkungan luas (skala Besar)

1)      Masyarakat /Komite sekolah

2)     Sekolah lain dalam bentuk kerjasama

3)     Pemerintah kelurahan

4)     Dinas terkait

3.      Cara mendapatkan alat/bahan dan dukungan :

a.      Cara mendapatkan alat dan bahan :

1)      Melalui alokasi anggaran BOS jika memungkinkan

2)     Melalui donasi siswa itu sendiri cukup untuk 1 kresek per siswa

3)     Melalui donatur dari masyarakat

 

b.      Cara mendapatkan dukungan :

1)      Mengajak diskusi, shareng akan kebutuhan di sekolah dan potensi yang dapat dikembangkan

2)     Mengajukan program atau rencana tindakan kepada kepala sekolah dan dinas terkait, serta masyarakat melalui komite sekolah.

 

F.   Lampirann Kegiatan yang masih berjalan

1.   Foto – foto kegiatan Jemput Sampah Melalui SAKSI (Satu Kresek Satu Siswa)





Siswa bersama guru melakukan secara bersama – sama dalam memungut sampah di seluruh areal sekolah pada tiap harinya 15 menit sebelum masuk dalam kelas.

 Siswa dengan mandiri dan berkelompok menyusuri lingkungan sekolah mencari sampah.

 

Keterlibatan guru lain dalam mendukung program Jemput Sampah melalui SAKSI.

 

Demikian yang dapat saya sampaikan pada kegiatan aksi nyata saya pada modul 3.1 ini. Semoga dapat memberi inspirasi dan motivasi bagi pembaca semuannya. Rancangan aksi nyata ini sebagai laporan tugas calaon guru penggerak pada modul 3.1.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

menulis cerpen dengan 3 paragraf dalam sehari.

CARA MENGAJARKAN SISWA DALAM MENULIS PARAGRAF PROSEDUR DAN NARATIF

KONEKSI ANTAR MATERI HUBUNGAN ANTARA COACHING, PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL , PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DAN PERAN GURU PENGGERAK DALAM MENERAPKAN PENDIDIKAN YANG MEMERDEKAKAN.